Indonesia Ajak Korsel Perkuat Kerja Sama Restorasi Mangrove

JAKARTA — Pemerintah Indonesia mengajak Korea Selatan untuk memperkuat kerja sama inovasi di sektor ekonomi biru, termasuk terkait restorasi mangrove.

Ajakan itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti yang mengajak Menteri Samudera dan Perikanan Republik Korea Moon Seong-Hyeok dan seluruh delegasi mengunjungi Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Jumat.

“Mangrove memiliki peran yang begitu strategis bagi Indonesia, tidak hanya dari sisi lingkungan, potensi ekonomi serta ekonomi biru dari mangrove memberikan dampak nyata khususnya bagi masyarakat pesisir,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Nani menjelaskan Pemerintah Indonesia telah memiliki tujuh agenda dalam RPJMN 2020-2024, salah satunya untuk mengembangkan lingkungan, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

Guna mendukung pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19, pemerintah pun telah menginisiasikan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Mangrove yang dimulai pada kuartal keempat tahun 2020,

Program ini telah berhasil merestorasi 18.152 hektare lahan kritis mangrove dengan melibatkan lebih dari 40 ribu orang pekerja pesisir. Pada tahun 2021 ini, pemerintah ingin terus meningkatkan upaya guna mencapai target rehabilitasi lahan mangrove seluas 600 ribu hektare hingga tahun 2024.

Menurut Nani, program tersebut tentu melibatkan berbagai pemangku kepentingan lainnya, baik dari pemerintah maupun sektor swasta.

“Pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga terkait bahu membahu untuk melaksanakan program restorasi mangrove, bahkan Presiden mengesahkan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove untuk mempercepat program dimaksud. Kami juga menggaet World Bank, Pemerintah Jerman dan Uni Emirat Arab demi mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkapnya.

Lihat juga...