Warga Pesisir Lampung Selatan Manfaatkan Pangan Alami Asal Pantai

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Kesegaran sejumlah rumput laut sebut Aliyun bahkan bisa disantap tanpa dimasak. Sebagai salad atau lalapan, setelah dicuci bersih memakai air mengalir menghilangkan lumpur dan pasir bisa dicampur memakai sambal.

“Jenis rumput laut yang segar berkhasiat menjaga kesehatan tubuh dan menjaga radikal bebas sehingga awet muda,” ujar Aliyun.

Pemanfaatan pangan alami sebut Aliyun menjadi kearifan lokal warga setempat. Selama laut tetap bersih dan terjaga dari pencemaran, sebagai habitat kerang, ikan dan beragam rumput laut bahan pangan akan selalu tersedia.

Jenis rumput laut lumai atau anggur laut dikumpulkan oleh Latifah, warga Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan untuk mencari bahan pangan alternatif, Sabtu (25/9/2021). Foto: Henk Widi

Kekayaan bahan kuliner di pesisir pantai juga diakui Hamid, warga Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa. Ia menyebut mencari ikan kerapu, gurita dan berbagai ikan karang. Proses mencari ikan kerapu, gurita kerap dilakukan saat air laut surut.

“Galah bambu untuk mencari gurita, pisau atau golok untuk mencongkel jenis kerang yang menempel pada batu karang,” ulasnya.

Latifah, warga asal Desa Kelawi menyebut sengaja berburu lumai. Istilah lumai diakuinya merupakan sebutan lokal untuk anggur laut. Jenis rumput laut itu kerap digunakan sebagai lalapan dengan sambal pekhos.

Mencari lumai dilakukan olehnya dengan mencabutnya pada bagian batu karang. Lumai digunakan untuk lalapan bersama sambal terasi, pekhos dan ikan bakar. Diperoleh secara gratis, ia kerap membagikan kepada tetangganya untuk lalapan.

Lihat juga...