Pengembangan Ikan di Perairan Gambut Perlu Riset Lanjutan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Tingginya minat pada ikan perairan gambut, mendorong Balai Riset Budidaya Ikan Hias untuk secara masif melakukan penelitian terkait budidayanya. Selain memang karena ikan ini bernilai ekonomis tinggi, juga karena keberadaannya di alam semakin menurun akibat hilangnya ekosistem alami mereka.
Peneliti Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH), Muhammad Yamin, menjelaskan bahwa ada potensi untuk membudidayakan ikan hias dari perairan gambut. Karena hingga saat ini, ikan hias yang berasal dari perairan gambut semuanya ditangkap dari alam. Belum banyak yang membudidayakan.

“Warna perairan gambut ini biasanya seperti teh hitam dan menggenang di lahan gambut. Tapi ikan yang ada di lokasi memiliki keragaman yang tinggi, unik, warna menarik dan endemik. Sehingga potensinya sangat besar untuk budidaya. Kalau dibiarkan diambil di alam terus, takutnya akan terancam kelestariannya,” kata Yamin dalam diskusi online, Senin (27/9/2021).
Beberapa ikan hias yang berasal dari perairan gambut adalah arwana super merah, tiger fish, Puntius sp, Betta sp, Canna sp, Rasbora sp dan Sphaerichtys sp atau yang dikenal dengan nama gurami coklat.
“Harga ikan dari perairan gambut ini tinggi. Bahkan sangat diminati oleh pihak luar negeri. Nilai ekspor ikan hias Indonesia yang mencapai 27,61 juta dolar Amerika itu mayoritasnya ikan Gambut. Terutama arwana super merah atau Scleropages formosus,” ucapnya.