Pandemi Tingkatkan Jumlah Usaha Jasa Pengiriman Hingga 40 Persen
Persoalan yang muncul seperti, shipper kesulitan menemukan armada untuk mengangkut barang, transporter yang bingung ke sana ke mari mencari muatan, kebutuhan akan tenaga pengemudi terpercaya dan berpengalaman, sistem pencatatan tagihan tidak transparan, administrasi surat jalan berantakan. Serta kebutuhan solusi cepat terhadap masalah kerusakan kendaraan di jalan.
Permasalahan tersebut memerlukan solusi, dengan memanfaatkan teknologi informasi. Sistem layanan terpadu satu pintu (one-stop service), berbasis teknologi yang terintegrasi untuk mengoptimalkan layanan jasa logistik muatan berat (raw material). Arman menyebut, sejak muncul di awal 2020 hingga saat ini, pihaknya berhasil menyelesaikan 102.306 transaksi logistik, dengan total angkut mencapai 2.183.156 tonase. (Ant)