Mencegah Dampak Bencana, Warga Sulteng Perlu Kesigapan Mitigasi Mandiri

Ilustrasi. Sejumlah pengendara melintas di ruas Jalan Trans Palu-Kulawi yang tertimbun material longsoran di Desa Salua, Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (31/8/2021) - Foto Dok Ant
PALU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau, warga Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) perlu memiliki kesigapan mitigasi bencana secara mandiri. Hal itu sebagai upaya mencegah dampak bencana seperti bencana banjir bandang dan tanah longsor.

“Mitigasi penting. Perlu kesigapan warga menghadapi ancaman bencana pada situasi darurat,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara, Sis Al-Jufri Palu Nur Alim, Rabu (1/9/2021).
Mitigasi bencana, sangat membantu warga saat menghadapi kondisi yang tidak biasa. Hal itu juga dinilai efektif, untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan meminimalisir kerugian harta benda akibat dampak bencana.
Selain itu, BMKG juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak, baik pemerintah maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkecimpung di bidang sosial dan kebencanaan, untuk mempersiapkan sarana dan prasarana peringatan dini. BMKG memproduksi peringatan dini cuaca dengan status waspada, siaga dan awas, yang juga di monitor pusat data dan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi Tengah.
“Selanjutnya informasi yang diproduksi BMKG disampaikan melalui lembaga penyiaran radio maupun televisi, termasuk media cetak dan daring. Ini adalah bagian dari mitigasi yang terkoordinasi, di samping itu juga warga perlu memperkuat mitigasi mandiri,” tutur Alim.
Menurut BMKG, suatu wilayah yang terdampak banjir bandang bukan dilihat dari hujan yang mengguyur wilayah atau desa tersebut. Tetapi yang perlu diperhatikan, adalah bagian hulu sungai setempat. Oleh karena itu, jika pengamatan secara kasat mata bagian hulu terjadi pembentukan awan hitam tebal serta hujan mengguyur dua hari berturut-turut, dengan intensitas tinggi. Maka warga sudah harus melakukan langkah antisipasi, apa lagi suatu wilayah memiliki riwayat bencana. “Pengalaman-pengalaman itu-lah, yang seharusnya dijadikan pelajaran. Saya kira berangkat dari pengalaman, mitigasi mandiri oleh warga semakin mantap, jika warga menyadari hal itu,” tambahnya
Selain itu, kesadaran warga terhadap kebersihan lingkungan juga penting, karena hal-hal semacam ini juga perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. (Ant)
Lihat juga...