Geliat Usaha Produksi Abon Lele Ummi Mandiri di Banyumas
Kekhasan abon lele yang diproduksi oleh Ummi Mandiri Panembangan ini, jelas Wiwi, tidak menggunakan MSG, pemanis buatan dan bahan pengawet. Jadi rasa manis, gurihnya berasal dari bumbu alami.
Sementara itu, salah seorang pembeli abon lele secara online, Dwi Mugiasih, mengatakan, abon lele produk Ummi Mandiri rasanya enak, tidak amis, dan teksturnya bagus.
Usaha produksi ikan lele yang kini telah memasuki perjalanan usaha sekira setahun lebih sedikit sejak awal beroperasi pada Agustus 2020 yang lalu, tentu bukan berarti tak mengalami sejumlah kendala sama sekali. Diakui Wiwi, Poklahsar Ummi Mandiri menghadapi kendala seperti pemasaran produk yang belum begitu luas dan modal yang minim.
Untuk itu, Wiwi berharap kepada para pemangku kepentingan untuk memberi support langsung dengan membeli produk Ummi Mandiri. Ia juga meminta ada pendampingan dalam proses perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sertifikat halal.
“Kemudian (kami berharap, red) dibantu peralatan yang lebih memadai, karena produksi selama ini masih menggunakan alat sederhana. Bantuan modal juga,” pintanya.
Terpisah, Kepala Desa Panembangan, Untung Sanyoto, mengatakan, Ummi Mandiri di Desa Panembangan adalah motor penggerak ekonomi kerakyatan yang hadir pertama dengan produk awalnya berupa abon lele.
“Meskipun belum sebesar yang kami impikan, minimal sudah membuka cara pikir dari masyarakat untuk lebih kreatif mengolah ikan yang bakal melimpah di desa kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, tentu ini butuh waktu dan kerja keras agar Poklahsar Ummi Mandiri dan masyarakat Panembangan lebih sejahtera dengan olahan ikan. (M. Hidayat)