Pandemi, Ekonomi Kreatif di Kepri Perlu Dioptimalkan
TANJUNGPINANG – Pengamat ekonomi dari Universitas Maritim, Raja Ali Haji Tanjungpinang, Dodi Dermawan, berpendapat, ekonomi kreatif perlu dikembangkan di Provinsi Kepulauan Riau saat pandemi COVID-19.
“Aktivitas perekonomian harus sejalan dengan program penanganan COVID-19, tidak boleh berlawanan. Di masa pandemi ini, yang dapat dikembangkan adalah ekonomi kreatif,” kata Dodi, di Tanjungpinang, Rabu.
Sejumlah warga Tanjungpinang sudah mulai mengelola bisnis kecil-kecilan dengan memanfaatkan fasilitas internet di ponsel untuk mempromosikan sekaligus menjual produk yang dijual.
Berbagai produk dipromosikan dan dapat dipesan melalui media daring seperti instagram, facebook dan WhatsApp.
Produk ekonomi kreatif juga sebaiknya sesuai kebutuhan masyarakat di masa pandemi. Contohnya, sejumlah ibu rumah tangga menjual jamu secara daring. Jamu dengan bahan pokok jahe merah, kunyit, serai dan madu disukai masyarakat untuk meningkatkan imun tubuh.
Kreativitas pada pemuda juga terlihat ketika mereka memanfaatkan momentum vaksinasi. Mereka membuka bisnis berupa jasa mencetak kartu sertifikat vaksinasi. Kartu ini dibutuhkan bagi masyarakat, terutama saat PPKM dan melakukan perjalanan ke luar daerah.
Makanan siap saji pun dapat diproduksi kelompok usaha kreatif, yang dapat bersinergi dengan kelompok usaha jasa pengantaran barang.
Di saat masyarakat diminta untuk di rumah, pelaku usaha kreatif itu mendapat perhatian khusus karena mampu memanjakan pelanggan dengan menyediakan makanan yang dikemas rapi dan bersih.
“Banyak usaha kreatif yang dapat dikembangkan, menghasilkan pendapatan,” ucapnya.
Kebijakan sektor kesehatan dalam penanganan COVID-19 berdampak negatif pada sektor ekonomi, mesti tidak secara keseluruhan.