Covid-19 Belum Tuntas, Pemerintah Diminta tak Dorong PTM

Editor: Makmun Hidayat

BOGOR — Kondisi pandemi yang masih tak menentu, menyebabkan banyak pihak masih meragukan keputusan pemerintah untuk memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Walaupun, ada sekolah yang tetap melakukan PTM khusus untuk mata pelajaran yang membutuhkan praktik.

Pengamat pendidikan Vox Populi Institute, Indra Charismiadji menyebutkan menurunnya level PPKM dan vaksinasi seharusnya bukan menjadi patokan pemberlakuan pembelajaran tatap muka.

“Saya bukan ahli kesehatan. Saya hanya membaca pendapat mereka lalu menyampaikan ulang, bahwa potensi paparan itu masih tetap ada. Walaupun sudah menjalani vaksinasi. Bahkan PPKM saja masih diperpanjang terus. Artinya, pemerintah pun mengakui bahwa kondisi masih belum mendukung untuk aktivitas sosial yang luas,” kata Indra, saat dihubungi Cendana News, Kamis (26/8/2021).

Ia menyebutkan faktanya, semua yang sudah mendapatkan vaksinasi tidak berarti kebal. Hanya menurunkan gejala saja.

“Misalnya begini, si anak berangkat tatap muka. Karena sudah vaksinasi. Tapi kan vaksinasi bukan berarti kebal. Saya saja sudah vaksinasi dua kali tetap terpapar COVID dengan gejala sedang dan harus isoman sekeluarga dalam rentang 30-45 hari. Nah anak yang sekolah itu terpapar, tapi dia OTG. Pulang ke rumahnya lalu menularkan pada orangtuanya. Lalu orangtuanya sakit dengan gejala berat dan meninggal. Kalau begitu bagaimana? Ini memang skenario terburuk,” ucapnya.

Ia menegaskan, tugas pemerintah adalah melindungi segenap warga Indonesia. “Dan termaktub, bahwa melindungi ini lebih duluan dibandingkan mencerdaskan. Artinya, lindungi dulu baru cerdaskan. Jangan dibalik,” ucapnya.

Lihat juga...