Vaksinasi ‘Door to Door’ BIN Dinilai Lebih Efektif
JAKARTA – Metode vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah warga (“door to door“) oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dinilai berdampak positif pada percepatan mencapai target vaksinasi nasional.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), Ardiansyah Bahar, dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan metode “door to door” efektif mempercepat pelaksanaan vaksinasi jika dilakukan secara cepat, luas, dan masif.
Menurut dia, jika pelaksanaannya benar, maka vaksinasi dengan metode tersebut bisa menjangkau banyak warga, bahkan bagi warga yang sulit mengakses sentra vaksin.
“Supaya program door to door ini menjadi masif sehingga bisa efektif, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk ikut melakukan vaksinasi door to door. Tentu harus dilakukan dengan koordinasi instansi pemerintah setempat yang berwenang,” kata Ardiansyah.
Menurut Ardiansyah, pihak swasta bisa berperan mengingat tenaga kesehatan dari instansi pemerintahan sudah kewalahan dengan tugas regulernya.
“Selain door to door perlu dibuat sentra vaksin yang lebih dekat dengan kawasan penduduk menggunakan fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, pasar, terminal, hingga taman bermain,” katanya.
BIN melaksanakan vaksinasi COVID-19 dengan jemput bola serentak di 14 provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Anggota DPR RI, Bobby Adityo Rizaldi, mengapresiasi vaksinasi “door to door” oleh BIN. Metode vaksinasi tersebut akan efektif mempercepat pelaksanaan vaksinasi.