Teknik Pruning Efektif Tingkatkan Produktivitas Tanaman Buah
Editor: Koko Triarko
Sumari menyebut, produksi buah alpukat miki bisa mencapai satu kuintal per pohon. Tanpa pruning, buah bisa menghasilkan lebih banyak meski ukuran akan bervariasi.
Melalui proses pruning saat fase vegetatif dan generatif, ia bisa menghasilkan buah berukuran seragam. Per kilogram alpukat miki bisa berisi tiga hingga dua buah. Ukuran kecil per kilogram berisi lima buah alpukat.
Sumari mengatakan, produksi buah yang seragam oleh teknik pruning, cukup menguntungkan. Sebab, buah alpukat standar atau grade A ukuran besar bisa dijual ke pasar premium. Normalnya, alpukat grade B dan C dengan ukuran sedang dan kecil dijual ke pasar tradisional. Buah alpukat miki premium dijual seharga Rp20.000 per kilogram, sementara buah normal dijual Rp10.000 per kilogram.
“Manfaat pruning hasil akhirnya mendapatkan produksi buah berukuran besar,”ulasnya.
Teknik pruning juga dilakukan pada buah jenis lain, berupa mangga harum manis, kelengkeng, jambu air dan belimbing wuluh.
Fransiska, petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, menyebut pruning dilakukan pada tamaman mangga, belimbing wuluh dan jambu madu deli, untuk pengamatan pada penyakit jamur, tungau pada cabang tanaman.
“Penyakit yang menyerang cabang biasanya harus dipangkas, karena menjalar ke batang utama, demikian juga pada daun yang digulung ulat,” ulasnya.
Fransiska menanam buah jambu air madu deli hijau dalam pot. Pruning dilakukan sembari melakukan pemupukan, penggemburan media tanam. Pruning mempercepat pembungaan dan buah akan lebih lebat.
Saat buah jambu air madu deli hijau berbuah, ia masih melakukan teknik pruning. Pengurangan buah bertujuan menghasilkan buah ukuran besar.