Rumah yang Urung Rampung

CERPEN GANDI SUGANDI

Meski selama itu Witri tetap bertahan, namun menjelang sore ini, batin akhirnya koyak juga. Remuk, hancur. Dapat memiliki rumah yang layak, hanya selalu dalam khayalan —ditambah lagi dengan beban pikiran kebutuhan sehari-hari.

Hingga saat malam tiba, Witri terkulai lemah di kamar. Batin sakit parah karena didera derita bertahun-tahun.
***
SELAMA berhari-hari, hanya tergolek di kamar, badan tak berdaya, tak bernafsu makan, muka pun pucat pasi.

Sedangkan Uman, hanya membelikan obat warung, tak berupaya serius dengan membawanya untuk diperiksa ke dokter —meskipun sesekali menyuapi makan.

Beberapa hari kemudian, di rumah yang urung rampung itu, mata Witri terpejam untuk selamanya.
***

Bandung, Juli 2021

Gandi Sugandi,  cerpenis alumnus Sastra Indonesia, Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, yang bekerja di Perum Perhutani. 

Redaksi menerima cerpen. Tema bebas tidak SARA. Cerpen yang dikirim orisinal, hanya dikirim ke Cendana News, belum pernah tayang di media lain baik cetak, online atau buku. Kirim karya ke editorcendana@gmail.com. Karya yang akan ditayangkan dikonfirmasi terlebih dahulu. Jika lebih dari sebulan sejak pengiriman tak ada kabar, dipersilakan dikirim ke media lain. Disediakan honorarium bagi karya yang ditayangkan.

Lihat juga...