Pandemi, Usaha Jual Beli Hewan Kurban di Lamsel Gali Potensi Perluasan Pasar
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Sektor usaha penggemukan hewan kurban untuk kebutuhan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah ikut terdampak pandemi Covid-19. Berbagai upaya dilakukan pelaku usaha agar hewan ternaknya terjual, salah satunya dengan memperluas pasar.
Sanusi, salah satu pelaku usaha jual kambing asal Pringsewu menyebutkan, permintaan hewan mengalami penurunan dibanding tahun 2019. Pada Idul Adha 1442 H atau tahun 2020 ia mendapat permintaan sekitar 90 hewan kurban jenis kambing.
“Sebelumnya permintaan bisa mencapai 120 ekor,” terang Sanusi saat dikonfirmasi Cendana News, Selasa (6/7/2021).
Cara memperluas pasar sebutnya dilakukan dengan mencari pembeli baru. Sebagian pelaku usaha kuliner kerap memiliki pemasok tetap. Namun strategi penawaran dengan harga bersaing dengan perhitungan biaya transportasi tetap dilakukan olehnya. Strategi lain dengan memberi peluang usaha kepada kerabatnya untuk membuka lapak musiman.
“Lapak musiman dibuat pada tepi jalan hingga mendekati Idul Adha saya bisa menyediakan minimal 30 ekor kambing dan beberapa ekor sapi,” ulasnya.
Sugito, salah satu pemilik usaha sapi limosin menyebut fokus pada pembibitan dan penggemukan. Setiap mendekati Idul Adha ia memiliki beberapa konsumen, di antaranya berasal dari belantik atau pelaku usaha jual beli ternak. Konsumen kedua berasal dari warga yang memiliki niat untuk berkurban.
Dikatakan, harga sapi limosin menyesuaikan ukuran dan bobot, bisa mencapai Rp18 juta hingga Rp23 juta.
“Tetap ada permintaan ternak untuk kurban tanpa harus menawarkan, hasil penjualan bisa dibelikan bibit anakan,”ulasnya.
