Berbagai Hal Perlu Dilakukan Orang Tua Agar PJJ Optimal
Editor: Koko Triarko
Apalagi, ditambah adanya konten materi pembelajaran sekolah yang tidak sepenuhnya dapat dipahami orang tua, sehingga orang tua sendiri menjadi lebih sensitif karenanya.
“Saat anak bertanya soal pembelajaran, karena orang tua kurang memahami, justru menjadi marah,” tandasnya.
Agar hal tersebut tidak terjadi, menurutnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam proses pendampingan anak saat PJJ.
“Pertama, perlu menyeimbangkan antara urusan pekerjaan dan pendampingan belajar anak. Jika ingin melakukan pendampingan, maka urusan pekerjaan harus ditinggalkan sejenak, sehingga fokus pada anak. Ataupun sebaliknya, selesaikan pekerjaan dulu, baru kemudian melakukan pendampingan,” terangnya.
Pembagian peran orang tua, antara ibu dan ayah, juga menjadi hal penting. Misal, dengan kesepakatan bersama antara ayah dan ibu, ketika ayah bekerja di rumah, ibu bersama anak dan sebaliknya.
Kemudian, perlu adanya kerja sama atau komunikasi yang baik antara orang tua dengan guru.
“Pendidik selain mengoptimalkan proses PJJ juga dapat membuat jurnal belajar untuk memantau kegiatan belajar peserta didik di rumah. Kemudian orang tua dapat mengisi jurnal belajar peserta didik untuk merealisasikan pemantauan kegiatan belajar anak di rumah,” terangnya.
Dalam proses pengisian jurnal belajar, tentu dibutuhkan keterbukaan antara orang tua dan pendidik. Keterbukaan tentang motivasi belajar anak saat melaksanakan PJJ, kesulitan belajar, dan hal lain yang mempengaruhi proses keberhasilan PJJ.
Terpisah, salah satu orang tua siswa, Fista Novianti, mengakui tidak mudah untuk membagi waktu antara pekerjaan kantor, pekerjaan dapur, dan pendampingan belajar anak.