Penebangan Pohon Kelapa di Lamsel Tanpa Regenerasi Bibit Baru

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Setiap dua pekan menjual 220 kilogram gula kelapa mendapat hasil Rp3,3 juta untuk bahan pembuatan kecap,” ulasnya.

Berkurangnya pohon kelapa juga diakui Misyanti di Desa Sukaraja, Kecamatan Palas. Namun ia mengaku beruntung karena pohon kelapa sebanyak 60 batang merupakan warisan keluarga.

Memiliki keluarga yang turun temurun memproduksi gula kelapa membuat ia masih bisa mendapat hasil dari pohon kelapa. Penanaman pohon kelapa dilakukan untuk mengganti pohon yang tidak produktif.

“Hama kumbang dan juga penggerek batang jadi musuh alami tanaman kelapa sehingga perlu diganti bibit baru,” cetusnya.

Kebutuhan pohon kelapa sebut Misyanti tidak hanya untuk pembuatan gula kelapa. Sebagian petani yang memanfaatkan peluang harga kelapa muda memilih memanen kelapa sebelum tua.

Meski demikian sebagian kelapa yang dipanen muda tidak dipergunakan untuk bahan pembuatan gula kelapa. Jenis kelapa merah kerap tidak digunakan sebagai bahan pembuatan gula kelapa.

Perhatian dari pemerintah sebut Misyanti dilakukan dengan memberikan bibit. Namun saat ini sebagian bibit kelapa yang ditanam merupakan kultivar kopyor.

Sebagian petani memilih melakukan penanaman ulang pada lahan yang telah diremajakan. Jenis kelapa hijau, kelapa merah genjah jadi pilihan dengan masa tanam hingga berbuah hanya 5 tahun.

Jenis kelapa genjah entok, gading jadi pilihan petani karena cepat berbuah.

Lihat juga...