NTP Meningkat, Indef: Kebijakan Pertanian Tetap Perlu Diperbaiki

Editor: Makmun Hidayat

“Juga harus ada kebijakan dari pemerintah untuk segera membenahi dan memperbaiki kondisi kontraksi dan subsektor tanaman pangan dan peternakan,” ujar Ahmad.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan, kenaikan NTP terjadi karena indek yang diterima petani sebesar 0,66 persen mengalami kenaikan lebih besar dari pada indek yang dibayarkan petani yakni yang hanya 0,21 persen.

Komoditas yang mendominasi dalam mempengaruhi kenaikan indeks kurva NTP dan NTUP tersebut adalah kelapa sawit, jagung, kentang, gabah, sapi potong, jagung, ayam ras pedaging, ayam kampung,  petai, dan cengkeh.

“Kenaikan itu terjadi secara konsisten yang dihitung sejak Oktober 2020 hingga Mei 2021 NTP dan NTUP berada di angka 104,04 atau naik 0,48 persen,” ujar Setiadi, saat dihubungi Senin (28/6/2021).

Tercatat jelas dia, angka NTP bulan Okteber 2020 mencapai 102,25, berlanjut pada November mencapai 102,86, dan Desember 103,25.

Pada Januari 2021 mencapai angka 103,26, dan Februari 103,10. Sedangkan Maret berada di angka  103,29 dan April pada level 102,93. Pada Mei tahun ini mencapai 104,04 atau naik sebesar 0,48 persen.

Lihat juga...