NTP Meningkat, Indef: Kebijakan Pertanian Tetap Perlu Diperbaiki
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Direktur Eksekutif Institut for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Tauhid menyambut baik tumbuhnya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) yang pada bulan Mei 2021 ini meningkat di angka 104,04 atau naik 0,48 persen.
“Kenaikan kurva NTP dan NTUP di angka 104,04 pada Mei 2021, ini pertanda baik bagi indikator kesejahteraan petani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” ujar Ahmad kepada Cendana News, saat dihubungi Senin (28/6/2021).
Menurutnya, pencapaian pertumbuhan NTP dan NTUP secara tahunan atau year on year (yoy) maupun secara kuartalan (q to q) sedikit banyaknya selalu ditunjang oleh subsektor perkebunan. Utamanya yakni kenaikan harga CPO (Crude Palm Oil/minyak sawit mentah) dunia di atas rata-rata dalam tiga bulan terakhir ini.
“Jadi, secara umum kenaikan kurva NTP dan NTUP ini didukung subsektor perkebunan akibat dari kenaikan harga CPO yang tinggi,” ujarnya.
Dia berharap pencapaian pertumbuhan kurva ini tetap terjaga dengan dukungan berbagai kebijakan dan program yang relevan. Sehingga menurutnya, angka kurva ini tetap stabil dan dapat meningkat lebih tajam lagi pada semester berikutnya.
“Meskipun tumbuh positif, pemerintah harus selalu waspada di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda, tentu dibutuhkan kerja keras dengan memperbaiki kebijakan dan program yang dicanangkan,” imbuhnya.
Ahmad juga berharap meskipun mengalami kenaikan. Tentu menurutnya, pemerintah tetap memberikan perhatian khusus kepada para petani tanaman pangan dan peternakan yang angka NPT-nya masih di bawah 100.
Mengingat kata dia, kurva NTP di bawah angka 100 itu masih belum dapat memenuhi kebutuhan hidup para petani pangan dan peternakan. Sehingga diharapkan pemerintah memberikan perhatian lebih kepada para petani di sektor tersebut.