Ini Strategi Peternak Lamsel Penuhi Kebutuhan Pakan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sejumlah lokasi lahan kosong sebutnya banyak dimanfaatkan untuk menanam jagung, padi dan sayuran. Areal sawah yang bisa dipergunakan untuk penggembalaan juga memasuki masa tanam sejak awal Juni.
Peternak sebutnya akan memanen rumput kolonjono sesuai kebutuhan. Agar tetap bisa memanen berkelanjutan, ia memilih menanam kolonjono bertahap.
Tunas rumput kolonjono yang bisa digunakan sebagai pakan sebutnya dipertahankan hingga dua pekan. Selain rumput kolonjono, gulma rumput pada lahan jagung bisa jadi alternatif sumber pakan.
“Peternak harus bisa memilih jenis rumput pakan ternak sapi yang memiliki nutrisi baik untuk pencernaan,” bebernya.
Peternak lain bernama Haryadi di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan menyebut menanam rumput gajah. Jenis rumput bernama ilmiah Pennisetum purpureum itu ditanam sejak dua tahun silam.
Sebelumnya rumput gajah didatangkan dari wilayah Lampung Timur. Ia mendapatkan bibit dari sebanyak seratus batang yang memiliki tunas. Sebagian rumput gajah atau rumput raja diperbanyak dengan cara dipencarkan.
Penanaman rumput gajah sebut Haryadi dilakukan memakai pupuk kandang. Memanfaatkan lahan marginal dengan kesuburan rendah, lahan miring ia justru mendapat keuntungan. Dua ekor sapi miliknya bisa mendapatkan asupan pakan saat ia sulit mendapat lahan penggembalaan. Lahan yang semula tidak digunakan mempermudah dirinya mendapat pakan.
“Penanaman rumput gajah sebagai pakan kerap telah dipagar sehingga tidak akan ada orang lain memanen tanpa seizin pemilik,” ulasnya.
Usman, salah satu petani sekaligus peternak mengaku lebih beruntung. Lokasi lahan pertanian miliknya berada di dekat aliran sungai yang ditumbuhi rumput.