Gading Adat Hilang, Suku Beribe Gelar Ritual Pati Nukan dan Huwa Manuk

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LARANTUKA — Hilangnya gading adat di rumah adat Suku Beribe, di Desa Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat suku tersebut menggelar ritual adat untuk mencari pelaku.

Sekertaris Lembaga Pemangku Adat (LPA) Demon Pagong yang juga warga Suku Beribe di Desa Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, NTT saat ditemui di desanya, Minggu (6/6/2021). Foto : Ebed de Rosary

“Kami dari Suku Beribe membuat ritual adat Pati Nukan dan Huwa Manuk bagi leluhur terkait hilangnya gading adat suku kami,” kata Frans Beribe, warga Desa Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, NTT saat ditemui di rumahnya, Minggu (6/6/2021).

Frans menyebutkan, ritual adat digelar untuk mengetahui siapa yang mengambil gading tersebut, karena jika setelah dibuat ritual adat dan gadingnya tidak dikembalikan maka pencurinya bisa meninggal dunia.

Disebutkan, gading tersebut disimpan di rumah adat Suku Beribe berupa rumah panggung beratap ilalang yang tidak dijaga atau dijadikan rumah tinggal.

“Kami juga tidak tahu, setelah ritual adat Koke Bale tahun 2020 lalu kami meletakkannya di rumah adat, dan tidak dicek lagi,” ujarnya.

Frans mengakui, Sabtu kemarin (5/6/2021) segenap pemangku adat Suku Beribe datang ke rumah adat untuk membahas persiapan menggelar ritual adat Koke Bale bulan Juli 2021 nanti.

Sekretaris Lembaga Pemangku Adat (LPA) Demon Pagong ini mengaku pihaknya kaget melihat gading yang selama ini tersimpan di rumah adat sudah tidak berada lagi di tempatnya.

Lihat juga...