Program Transmigrasi Berdampak Besar bagi Pembangunan Sulteng

PALU — Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Longki Djanggola menyatakan program transmigrasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) berdampak besar bagi pembangunan di Sulteng.

“Program transmigrasi sampai saat ini dan seterusnya sangat kita butuhkan, karena program transmigrasi sudah memberikan dampak terhadap pembangunan khususnya di daerah kami Sulawesi Tengah,” ucap Longki Djanggola, dalam keterangan tertulis Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng, Kamis.

Longki Djanggola menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Forum Komunikasi Transmigrasi Regional II Tahun 2021, yang mengusung tema “revitalisasi kawasan transmigrasi mendukung SDGs desa”, di Jakarta, Kamis.

Gubernur menyebut transmigrasi di wilayah Sulawesi Tengah sudah ada, sebelum ada program transmigrasi yang dilakukan oleh Kemendes-PDTT. Karena itu, di wilayah Sulteng, ada wilayah yang disebut Jawa Kalawara.

“Saya menyampaikan bahwa transmigrasi sudah banyak memberikan dampak yang baik, dan manfaatnya baik kepada masyarakat setempat,” ujarnya.

Meski di tahun 1970 Longki juga ikut menolak program transmigrasi saat itu, karena transmigrasi saat ini dipandang sebagai pemindahan orang miskin ke Sulteng.

“Kami melihat program transmigrasi waktu itu adalah seolah olah memindahkan orang-orang yang miskin ke daerah transmigrasi, sehingga dianggap waktu itu adalah memindahkan kemiskinan baru ke daerah lokasi transmigrasi,” ungkapnya.

“Saat ini konsep transmigrasi sudah sangat baik, karena masyarakat yang melakukan transmigrasi sudah terlebih dahulu dibina keterampilan-keterampilannya sesuai potensi yang akan dikelola di daerah transmigrasi,” sebutnya lagi.

Lihat juga...