Potensi Usaha Rumah Kremasi Binatang Penuhi Kebutuhan ‘Animal Lovers’

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Walaupun tidak pernah memperhitungkan keuntungan yang akan diterima, Joan meyakini bahwa usaha kremasinya akan bisa berkembang. Karena selain harganya lebih murah dibandingkan kompetitor, Rainbow Bridge juga menyediakan jasa antar jemput.

“Lihat saja beberapa tahun belakangan ini. Usaha asesoris untuk binatang peliharaan itu berkembang pesat. Begitu juga klinik hewan. Dalam enam bulan terakhir saja, dari 2020 ke 2021 di Jakarta sudah ada sekitar empat klinik baru yang buka. Ini yang saya kenal saja owner-nya. Artinya, banyak orang yang punya peliharaan. Kayak tren begitu. Dan mereka juga melakukan perawatan atau membeli kebutuhan peliharaannya,” urai wanita yang juga trainer untuk para penyelam profesional ini.

Selain itu, Joan juga mengungkapkan dari beberapa klinik dan ahli medis hewan yang ditemuinya, menyatakan potensi kematian dari binatang peliharaan itu sekitar 5-10 persen.

“Saya tidak bisa banyak membantu para pecinta binatang. Tapi dengan menyediakan kremasi seperti ini, saya membantu mereka untuk tetap memiliki koneksi dengan binatang yang mereka sayangi. Kalau dikubur, lahan juga jadi masalah. Kayak yang tinggal di apartemen, bagaimana mau nguburnya,” ungkapnya.

Sejak dibuka Februari 2021 lalu, Joan mengungkapkan para pelanggannya mayoritas berasal dari komunitas pecinta binatang.

“Sebulan itu sekitar 25-lah yang dikremasi. Masih anjing sama kucing saja sejauh ini. Karena kan memang yang paling banyak peliharaan itu anjing dan kucing. Tapi saya tidak menutup pintu untuk pemilik lainnya yang mau datang. Untuk harga kremasi dihitung per kilo berat binatang, kalau anjing Rp300.000, sedangkan kucing Rp200.000,” tandasnya.

Lihat juga...