Harga Murah, Trik UMKM Bidik Konsumen Berdaya Beli Rendah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Peluang menjual produk dengan harga murah sebutnya jadi cara menggaet konsumen. Sebagian konsumen sebutnya lebih mementingkan fungsi dibanding merek atau nilai produk yang dijual.
Vanya, salah satu konsumen menyebut ia memilih mengatur perilaku belanja. Meski memiliki uang sebutnya ia tetap selektif dalam membeli barang sesuai kebutuhan.
Skala prioritas sebutnya jadi cara untuk mengatur keuangan rumah tangga saat ekonomi sulit kala pandemi. Menerapkan sistem belanja sesuai fungsi dan direncanakan membuat ia tidak tergoda belanja barang yang kurang prioritas.
“Godaan belanja apalagi dengan adanya platform belanja digital ibu rumah tangga kudu pintar memilih harga murah,” tegasnya.
Vanya menyebut membeli produk UMKM sebutnya jadi cara membantu ekonomi berjalan. Berbagai kebutuhan saat Ramadan sebutnya dominan pada produk makanan.
Jelang lebaran ia memilih membeli produk pakaian baru untuk keluarganya. Skala prioritas dilakukan olehnya tanpa mengurangi makna menyambut Ramadan dan Idulfitri. Harga murah pada perabotan rumah tangga, pakaian jadi cara baginya berhemat.
Trik untuk menggaet segmen pasar berdaya beli rendah jadi pilihan saat pandemi. Alih-alih mendapat keuntungan berlipat, keuntungan wajar jadi pilihan bagi Nurhabibah yang menjual perabotan rumah tangga berbahan plastik.

Ia menjual sejumlah produk plastik berupa gayung, gantungan baju, ember, tempat sampah hingga pot bunga. Fungsi produk berbahan plastik berharga murah banyak diminati masyarakat.