Begini Alasan Pelaku Lalu Lintas Ternak Pilih Perjalanan Malam

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sektor usaha peternakan jadi penyokong pasokan kebutuhan daging di wilayah perkotaan. Pengiriman ternak kambing, sapi, kerbau, ayam hingga bebek asal Sumatera kerap dilakukan malam hari. Proses perlalulintasan ternak memakai kendaraan roda dua hingga truk dilakukan sejak petang hingga malam.

Slamet, pelaku usaha perlalulintasan ternak sapi menyebut proses pengiriman saat malam memiliki banyak alasan. Pertama, ia menyebut sebelum pengiriman sapi harus diperiksa kesehatan. Proses pemeriksaan kesehatan hewan veteriner menjadi syarat mutlak sebelum perlalulintasan. Kedua semua ternak dari kandang penggemukan (feedloter) dipindah ke kendaraan pengangkut.

Jenis sapi peranakan ongole (PO) sebut Slamet berasal dari salah satu usaha penggemukan di Lamsel. Sehari ia bisa mengirim sebanyak 16 ekor sapi PO. Usai dilakukan pemeriksaan kesehatan, pemuatan (loading) semua ternak dimandikan dengan guyuran air seperti embun. Langkah itu bertujuan agar sapi tetap segar. Sampai di kantor karantina kerap telah petang untuk menjaga stamina sapi dalam perjalanan.

“Permintaan akan ternak sapi meningkat untuk kebutuhan lebaran Idul Fitri dan dua bulan mendatang untuk Idul Adha sehingga perlalulintasan tetap dilakukan rutin untuk memenuhi kebutuhan rumah potong hewan, ternak harus tetap sehat hingga sampai tujuan,” terang Slamet saat ditemui Cendana News, Senin petang (24/5/2021).

Slamet bilang pelaku perlalulintasan atau ekspedisi ternak harus memiliki kesadaran bahwa muatan merupakan makhluk hidup. Selain perhitungan cuaca panas kala siang hari, kecepatan kendaraan harus dipertahankan. Sebab salah dalam membawa kendaraan, pintu kurang rapat berakibat fatal. Sebab pengalaman pengemudi lain, sapi pernah terlepas saat tiba di pelabuhan Merak.

Lihat juga...