Sinkronous dan Asinkronous, Alternatif Pembelajaran pada PJJ
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
SEMARANG — Di masa pandemi covid-19, terjadi perubahan metode pembelajaran dari luar jaringan (luring) atau tatap muka, menjadi dalam jaringan (daring) atau online, yang memberikan dampak yang cukup besar bagi guru dan siswa untuk beradaptasi.
Dalam perkembangannya, untuk penyelenggaraan secara daring, guru dapat mengkombinasikan dua pendekatan, yakni sinkronus berupa interaksi pembelajaran antara guru dan siswa yang dilakukan pada waktu yang bersamaan.
“Misalnya menggunakan teknologi video conference atau zoom, ” papar pemateri sekaligus guru SMAN 5 Semarang, Lucia Yuyun Dian Susanti, S.Pd. M.Pd, dalam webinar ‘Potensi dan Peran Perempuan di Era Pembelajaran Sinkronous & Asinkronous’, yang digelar Smart Learning and Character Center (SLCC) PGRI Jateng, Kamis (22/4/2021).
Selain itu, dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ), guru juga bisa melakukan pendekatan asinkronous. Caranya guru dapat menyiapkan materi lebih dulu, dan interaksi pembelajaran dilakukan secara fleksibel dan tidak harus dalam waktu yang sama.
“Misalkan menggunakan forum diskusi, atau belajar mandiri berupa penugasan pekerjaan rumah (PR),” lanjutnya.
Lebih jauh dipaparkan, dalam dua pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Disarankan untuk mengkombinasikan kedua pendekatan pembelajaran ini, namun demikian pendekatan asinkronous lebih disarankan untuk menghindari kendala-kendala terkait akses ke jaringan internet,” tambahnya.
Ditegaskan, dalam pelaksanaan PJJ terutama melalui pendekatan sinkronous, membutuhkan penggunaan teknologi digital, terutama platform digital untuk menjembatani proses pembelajaran.