Moses Sianubi Selamat dari Banjir Bandang di Adonara
Editor: Koko Triarko
“Saat kami tiba di sekolah ini, ruangan masih terkunci karena petugas belum datang. Saat pagi, petugas datang dan mereka kaget melihat banyak pengungsi,” sebutnya.
Moses menambahkan, pihak MAN Flores Timur pun bergerak cepat membuka posko dibantu Pramuka Adonara Timur dan Komunitas Orang Indonesia (OI) Adonara didukung Dompet Dhuafa.
Dirinya bersama sang anak pun mendapatkan penanganan medis oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Adonara Timur, hingga kondisi tubuhnya mulai membaik dan luka-luka goresan di kakinya mulai mengering.
“Kami menyesalkan pihak pemerintah Kabupaten Flores Timur yang tidak tanggap, dan seakan tidak peduli dengan keadaan pengungsi. Kami mendapatkan bantuan bahan makanan dari warga selama beberapa hari ini,” ungkapnya.
Petronela Bernadete Yanubi, anak perempuan Moses mengaku mengalami luka di sekujur kaki akibat terseret banjir bandang dan terkena material yang terbawa banjir.
Namun, Petronela mengaku bersyukur bisa selamat dari terjangan banjir bandang, meskipun sempat terseret dan bisa diselamatkan oleh warga sekitar yang juga terkena dampak.
“Meskipun mengalami musibah, namun warga saling membantu. Kami ditandu hingga ke posko pengungsian. Kami berterima kasih atas pertolongan warga sesama pengungsi dan pihak MAN Flores Timur yang menyediakan sekolahnya untuk lokasi pengungsian,” tuturnya.