Aren, Tanaman Konservasi Tetap Lestari di Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Berbagai sebutan pohon aren misalnya berupa enau, jadi salah satu kerabat kelapa yang serba guna. Bagi masyarakat Lampung Selatan (Lamsel) tanaman tersebut tumbuh alami, dibudidayakan untuk konservasi sekaligus sumber ekonomi.

Hendra, warga Dusun Rantau Makmur, Desa Sukabakti, Kecamatan Palas menyebut kerarifan lokal jadi kunci pelestarian tanaman aren.

Hendra, ditemui Cendana News, menyatakan produk gula aren dan kolang kaling dapat dihasilkan dari budi daya pohon aren yang juga berfungsi sebagai tanaman konservasi di Dusun Rantau Makmur, Desa Sukabakti, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Rabu (21/4/2021) – Foto: Henk Widi

Tanaman bernama ilmiah Arenga pinatta itu sebut Hendra tumbuh di dekat aliran sungai Way Pisang. Perbukitan dan kebun hingga tepi sawah jadi lokasi yang subur untuk aren.

Jauh sebelum modernisasi sistem bangunan, ijuk pohon aren, pelepah hingga daun jadi bahan pembuatan gubuk, rumah. Hasil pohon hingga buah bisa jadi bahan konsumsi.

Hendra bilang pohon aren erat kaitannya dengan konservasi air. Sebab tanaman itu bisa menyokong ketersediaan mata air sekaligus jadi sumber keberlangsungan pohon.

Proses perbanyakan tanaman sistem generatif memakai biji kerap terbawa kalong, aliran sungai. Namun kini campur tangan manusia bisa memperbanyak vegetasi aren yang kembali jadi primadona.

“Sebagai tanaman yang tetap dilestarikan sebagian warga mengolah batangnya menjadi bahan tepung, namun penebangan masif tanpa regenerasi kerap mengakibatkan kelangkaan, petani memilih memanfaatkan pohon aren berkelanjutan tanpa menebang namun tetap menghasilkan,” terang Hendra saat ditemui Cendana News, Rabu (21/4/2021).

Lihat juga...