Manisnya Kue Bolo Cuco Disukai Masyarakat Flotim

Editor: Koko Triarko

LARANTUKA – Kue cucur oleh masyarakat di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur, sudah menjadi kue yang selalu dikonsumsi masyarakat sebagai padanan saat minum kopi atau teh di pagi atau sore hari.

“Sampai sekarang, kue cucur atau bolo cuco dalam bahasa Larantuka, selalu digemari masyarakat, baik di Kota Larantuka maupun di desa-desa di Kabupaten Flores Timur,” kata Maci Diaz, warga Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, saat ditemui di Kelurahan Lokea, Sabtu (6/3/2021).

Maci menyebutkan, biasanya masyarakat di Flores Timur, terutama di desa-desa, selalu membuat kue ini dengan menggunakan tepung beras yang berasal dari padi ladang.

Ia menyebutkan, padi ladang yang telah digiling menjadi beras kemudian ditumbuk di lesung atau alu, hinggga menjadi tepung. Menggunakan pengayak, tepung pun diayak dan diambil tepung yang halus.

Penjual kue cucur atau bolo cuco yang biasa berjualan di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Maria Dalena, saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Weri, Sabtu (6/3/2021). -Foto: Ebed de Rosary

“Tepung yang diayak halus ini pun dijemur di panas matahari hingga benar-benar kering. Sesudahnya, tepung ini dipergunakan untuk membuat kue cucur, agar rasanya lebih enak dan lebih kenyal,” terangnya.

Warga Kota Larantuka lainnya, Maria Dalena, menjelaskan untuk membuat kue cucur dibutuhkan tepung beras, sedikit tepung terigu, gula merah lempengan atau gula aren, garam seperempat sendok serta gula pasir secukupnya.

Mari menyebutkan, cara membuatnya, lempengan gula merah diiris tipis, lalu dimasukkan ke dalam air yang telah dipanaskan di atas kompor hingga mendidih.

Lihat juga...