Botok Daun Melinjo Sajian Lezat Kaya Bumbu Rempah

Editor: Makmun Hidayat

Juminah bilang setelah dikemas, botok selanjutnya disusun pada wadah dandang pengukusan. Menggunakan kompor untuk memasak, ia mengaku botok akan matang setelah proses lima belas menit. Botok yang telah matang ditandai dengan kemasan daun pisang yang sudah tidak berkeringat. Selain itu kematangan botok bisa dilihat dengan cara membuka kemasan daun pisang, angkat dan dinginkan saat matang.

Juminah mengaku membuat sekitar 100 bungkus botok setiap hari dengan harga Rp2.500 perbungkus. Sebagian dijual olehnya dengan cara berkeliling sembari menjual jamu tradisional. Botok yang dibuat olehnya juga dijual sang anak di pasar tradisional bersama kuliner tradisional lain. Selanjutnya botok daun melinjo akan dijual ke sejumlah pelanggan untuk dijadikan lauk teman menyantap nasi.

“Bagi yang ingin menyantap dalam kondisi hangat botok daun melinjo kemasan daun pisang akan dikukus kembali pada penanak nasi,” terangnya.

Botok daun melinjo sebutnya memiliki aroma khas daun yang dikukus. Saat dibuka sematan lidinya, aroma khas seperti pepes akan muncul dari daun kemangi dan campuran bahan lainnya. Sebagai lauk, ia mengaku daun melinjo yang diberi bumbu rempah bersama campuran teri, tempe, kacang panjang bisa menjadi teman makan nasi. Botok daun melinjo sebutnya semakin lezat selagi hangat.

Salah satu pelanggan bernama Stevani di Bumi Waras menyebut botok daun melinjo jadi alternatif untuk sarapan. Ia mengaku kombinasi sayuran, lauk yang diolah dengan cara di dikukus menjadi olahan yang lezat. Kenikmatan botok daun melinjo semakin terasa dengan adanya bumbu rempah sebagai komposisi pelengkap lauk tersebut. Menghindari makanan mengandung minyak botok jadi pilihan tepat.

Lihat juga...