Banjir Landa Sikka, Normalisasi Sungai Perlu Dilakukan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Curah hujan yang tinggi mengakibatkan terjadinya banjir bandang yang melanda beberapa desa di Kecamatan Mego dan Paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk robohnya jembatan gantung di Desa Khorobera dan Bendungan Umalelu.
“Bupati sudah tinjau lokasi banjir bandang dan perintahkan BPBD Sikka untuk melakukan normalisasi di sepanjang kali,” kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Sikka, NTT, Edmundus Bura saat dihubungi Cendana News, Rabu (3/3/2021).
Edmon sapaannya menyebutkan, normalisasi kali dilakukan mengingat dampak banjir bandang mengakibatkan areal kali semakin lebar sehinggga air untuk saluran irigasi sawah bisa teratasi.
Mantan Camat Alok ini menambahkan, perbaikan saluran irigasi diprioritaskan untuk ditangani agar areal persawahan tidak terganggu.
Menurutnya, Bupati Sikka sudah meminta Dinas Pertanian untuk menghitung biaya perbaikan saluran irigasi yang rusak supaya bisa segera diajukan ke BPBD Sikka.
“Nanti perhitungan dari Dinas Pertanian akan diteruskan ke BPBD Sikka agar bisa segera dilakukan perbaikan saluran irigasi yang rusak,” ucapnya.
Edmon mengakui perbaikan saluran irigasi mendesak dilakukan demi mencegah dampak terjadinya gagal panen yang melanda ratusan hektare lahan sawah di Kecamatan Paga dan Mego.
Ia menambahkan, bendungan yang rubuh pun sudah diminta untuk dilakukam perhitungan supaya dilakukan pembangunan kembali dengan memperhitungkan kondisi saat terjadi banjir bandang.
“Bupati sudah minta agar dihitung dampak kerusakan dan biaya perbaikan serta pembangunan bendungan. Nantinya perencanaan tersebut akan diberikan kepada dinas terkait untuk ditindaklanjuti,” ucapnya.