Peminat Tinggi, Dongkrak Penjualan Buah Siwalan di Kota Semarang
Editor: Makmun Hidayat
Dalam sehari, Imam mengaku bisa menjual puluhan hingga ratusan keping buah siwalan. Selain buah, air nira siwalan juga banyak dicari. “Harganya Rp 8 ribu, untuk ukuran 1,5 liter. Murah meriah,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Heriyadi, pedagang lainnya. Buah siwalan tersebut, paling banyak dicari saat bulan Ramadan. Umumnya, siwalan disantap untuk campuran es buah jelang berbuka puasa.
“Paling tinggi permintaan sewaktu puasa atau Ramadan. Jika biasanya sehari bisa menjual 100 keping, saat Ramadan bisa 2-3 kali lipatnya. Harga juga sedikit berubah, biasanya naik seribu rupiah per buah, jadi Rp 3 ribu untuk siwalan tua dan Rp 3.500 untuk siwalan muda,” terangnya.
Kenaikan tersebut, karena permintaan tinggi sementara stok buah terbatas. “Bisanya kalau Ramadan, pasokan buah siwalan tidak hanya di sekitar wilayah sini saja, namun juga dari luar Semarang. Hal ini untuk mencukupi permintaan pembeli,” tandasnya.
Sementara, salah seorang pembeli, Alvi, mengaku tertarik dengan buah siwalan dari segi rasa. “Manis berair, ukurannya juga besar. Jadi kalau dimakan juga benar-benar terasa. Harganya juga relatif terjangkau,” pungkasnya.