Kiat Penjahit di Lamsel Tetap Peroleh Order Kala Pandemi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Usaha yang ditekuni tersebut memberinya hasil ratusan ribu perpekan. Semenjak pandemi Covid-19 pria yang juga memiliki usaha sound system tersebut kehilangan order. Sebab hajatan yang menggelar keramaian mulai dibatasi. Memiliki keahlian menjahit menjadi cara baginya untuk tetap bertahan mendapatkan penghasilan.

“Memanfaatkan peluang usaha sesuai keahlian menjahit meski mengolah bahan bekas tetap bisa jadi sumber penghasilan,” paparnya.

Usaha jasa menjahit pakaian keliling jadi strategi Marwan Mardiansah untuk bertahan. Ia memilih menggunakan kendaraan roda dua dilengkapi alat jahit. Dikenal sebagai usaha vermak levis ia fokus pada perbaikan pakaian yang sobek, resleting rusak hingga kancing lepas. Setiap jasa yang diberikan dipatok tarif mulai Rp5.000 hingga Rp20.000. Meski dengan tarif terjangkau ia bisa mendapat konsumen puluhan orang perhari.

Sistem jemput bola kerap dilakukan ke sejumlah perkampungan. Kemudahan memperbaiki pakaian dengan biaya terjangkau membantu pelanggan.

Ia juga menerima pesanan pembuatan pakaian sesuai model yang diinginkan. Pekerjaan pembuatan pakaian dilakukan sang istri sehingga masih memberi penghasilan bagi keluarganya.

Lihat juga...