Jasa Pengrajin Kayu Dukung Estetika Fasilitas Usaha Pariwisata

Editor: Makmun Hidayat

“Hasil kerajinan kayu bisa dijual namun sebagian jadi pajangan menarik di homestay,” cetusnya.

Mian, pemilik homestay Dua Putri menyebut konsep rumah panggung banyak diminati wisatawan. Ia memilih membuat empat kamar rumah panggung kayu. Setelah empat kamar homestay berupa bangunan permanen bata dan semen, ia menambah bangunan kayu. Peran jasa tukang kayu sebutnya sangat membantu estetika homestay tepi pantai.

Mian bilang wisatawan ingin menikmati tidur dengan suasana alam desa tepi pantai. Estetika rumah panggung kayu sebutnya menjadi daya tarik dengan sewa per kamar Rp300.000 hingga Rp500.000 sehari semalam. Fasilitas meja, kursi dan perabotan dari kayu menurutnya jadi investasi. Meski modal bahan kayu yang mahal ia menyebut homestay bisa digunakan untuk sumber penghasilan.

“Peran pengrajin kayu menciptakan homestay yang unik, indah akan menjadi daya tarik untuk menginap,” cetusnya.

Rahmat, ketua Pokdarwis Ragom Helau, Desa Totoharjo, Bakauheni menyebut bangunan kayu jadi pendukung usaha wisata. Selain homestay, villa fasilitas saung serta usaha kuliner kerap memakai kayu. Keberadaan pengrajin kayu sebutnya banyak diperlukan pada objek wisata Pantai Kahay, pantai dan pulau Mengkudu. Ia menyebut mempekerjakan sekitar lima tukang kayu dibantu pengelola.

“Pengrajin kayu akan membuat homestay yang menarik berkonsep tradisional sehingga bisa menjadi daya tarik,” sebutnya.

Investasi membuat fasilitas berbahan kayu sebut Rahmat kerap bisa dihemat. Sebab sebagian bahan bisa diperoleh dari kebun milik warga. Investasi yang dikeluarkan untuk tukang kayu hingga puluhan juta dipastikan kembali. Sebab sebagian homestay kayu akan disewakan ke pengunjung. Sesuai luas dan fasilitas homestay kayu disewakan mulai Rp500.000 hingga Rp1juta per malam.

Lihat juga...