Usaha Kuliner di Lamsel tak Terdampak Kenaikan Harga Daging Sapi

Editor: Makmun Hidayat

Rika Agustin bilang sejumlah pengusaha kuliner ikut diterpa dampak kenaikan harga daging sapi dan cabai rawit. Sebelumnya harga cabai rawit telah melonjak sejak akhir tahun 2020 dan bertahan pada pekan ketiga awal tahun 2021. Bahan pelengkap untuk sajian kuliner cabai sebutnya semula seharga Rp35.000 naik menjadi Rp80.000 per kilogram. Jenis cabai rawit bahkan bisa mencapai harga Rp100.000 per kilogram.

Solusi pengurangan jumlah olahan sop konro sebutnya jadi cara menghemat modal. Ia juga membeli cabai rawit untuk tambahan penyedap sambal pada sop konro dengan jumlah terbatas. Kunci tetap bertahan dengan usaha berbasis daging dan tulang sapi sebutnya mempertahankan rasa. Meski mengurangi jumlah ia tetap bisa mendapatkan pelanggan.

“Saat pelanggan ingin menikmati sop konro dipastikan tetap ada sehingga tidak kecewa,” sebutnya.

Rika Agustin juga tidak lantas menaikkan harga seporsi sop konro. Ia menjual seporsi sop konro seharga Rp20.000 dan hingga kini belum menaikkan harga. Ia berharap dengan adanya kelancaran pasokan daging sapi ikut berdampak pada penurunan harga. Idealnya bagi usaha kuliner harga daging sapi dan sejumlah bagian sapi mencapai Rp80.000 per kilogram.

Hutabarat, penikmat sop konro menyebut menikmati kuliner berbahan daging, tulang sapi untuk menjaga stamina. Perjalanan darat dari Sumatera tujuan Jawa melalui laut membuat kuliner sop konro jadi pilihan. Menikmati semangkuk sop konro selain mengenyangkan bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Harga perporsi sop konro seharga Rp20.000 cukup terjangkau baginya.

“Lumayan murah untuk porsi pengemudi yang ingin melepas lapar sembari menunggu pelayanan kapal,” cetusnya.

Lihat juga...