Usaha Kecil Tingkatkan Nilai Jual Produk Tangkapan Nelayan
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Teluk Lampung memberi sumber penghasilan sekaligus mata pencaharian bagi warga Bandar Lampung. Memanfaatkan peluang usaha di sekitar pesisir, sejumlah warga berprofesi sebagai nelayan tangkap memakai perahu, bagan apung, perahu kasko.
Hasil tangkapan ikan dijual ke sejumlah pasar tradisional salah satunya Pasar Gudang Lelang dalam bentuk segar dan olahan.
Neniati, pedagang hasil tangkapan nelayan dan budidaya menyebut menjual kepiting bakau, rajungan, kerang hijau, udang. Komoditas hasil laut yang dijual merupakan hasil budidaya pada perairan Teluk Lampung berupa kerang hijau dengan sistem tonggak. Kepiting bakau diperoleh dari nelayan yang setiap hari melakukan penangkapan pada area muara Sungai Way Balau dan vegetasi bakau Teluk Betung Barat.
Menjual kepiting sebut Neniati tetap dilakukan dalam kondisi segar. Memiliki kaki dan capit yang diikat memakai karet membuat hasil tangkapan nelayan itu tetap hidup. Saat kepiting tidak laku ia masih bisa melepasnya pada keramba sehingga akan tetap hidup untuk dijual esok hari. Perkilogram kepiting bakau dijual Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram. Kerang hijau, rajungan dan udang Rp20.000 per kilogram.
“Menjual hasil tangkapan nelayan menjadi peluang usaha kecil bagi kaum wanita untuk meningkatkan nilai jual, estimasi harga jual pada level konsumen menjadi penentu bagi pedagang untuk menentukan harga beli dari nelayan pencari kepiting sehingga saling menguntungkan,” terang Neniati saat ditemui Cendana News, Selasa (5/10/2021).
Neniati bilang kepiting dan rajungan dalam ukuran kecil hingga besar juga menjadi peluang bagi sektor usaha lain. Produk tangkapan nelayan menurutnya bisa menjadi sumber modal bahan baku untuk usaha kuliner. Munculnya sejumlah pusat kuliner boga bahari (seafood) di Kelurahan Pesawahan, Teluk Betung Selatan membuat kepiting selalu laku terjual. Hasilnya ia bisa mendapat omzet ratusan ribu per hari.