Pemanfaatan Lahan Kering, Alternatif Bertani Minim Irigasi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Pemupukan organik pada lahan pertanian kacang hijau juga dilakukan Siami, warga Desa Bangunrejo. Ia memilih menanam kacang hijau pada lahan yang semula ditanami jagung.

Curah hujan yang mendukung pertanian dimanfaatkan olehnya untuk menanam kacang hijau karena mudah dalam perawatan. Memasuki masa penyiangan tanaman (dangir) ia hanya memanfaatkan sabit untuk membersihkan rumput.
“Gulma rumput yang telah dibersihkan bisa dipendam sebagai tambahan untuk pupuk organik pada tanaman kacang hijau,” terangnya.
Hasil panen kacang hijau sebut Siami dijual ke pembuat kecambah, usaha pembuatan bubur. Harga per kilogram kacang hijau pada level petani sebutnya bisa mencapai Rp15.000.
Harga tersebut menurutnya sangat menguntungkan dengan memanfaatkan lahan kering. Meski lahan yang digarapnya berpotensi menjadi sawah ia memilih menanam kacang hijau yang lebih mudah perawatan dan minim butuh air irigasi.
Lahan kering saat penghujan juga dimanfaatkan Sumiyem di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan. Ia memilih menanam padi varietas gogo yang bisa tumbuh pada lahan kering. Sistem penanaman padi gogo atau padi darat dilakukan dengan sistem ponjo atau tajuk. Setiap lubang tajuk diberi sebanyak lima butir padi sehingga menghasilkan rumpun banyak.
