“Bukan kelas saya kalau beli lukisan Affandi asli. Cari perkara juga beli lukisan Affandi. Banyak palsunya. Dan bisa sangat mirip. Sertifikat bisa dicari.”
***
“SAYA pesan lukisan perahu warna biru yang ukuran 80×60 cm, cat minyak di atas canvas dengan harga Rp200 ribu. Apa stoknya masih ada?”
“Siap, masih ada dua.”
“Kalau mau beli langsung ke Mas atau lewat aplikasi?”
“Lewat aplikasi saja, Kak… ”
“Ok, sudah saya beli dan transfer.”
“Terima kasih, Kak. Ditunggu saja. Nanti sistem sudah jalan kalau lewat aplikasi.”
“Ini bukti kirim perlu dilampirkan.”
“Rasanya tak perlu. Kalau sudah dibayar sesuai petunjuk, sistem akan memprosesnya.”
“Ok. Trims.”
***
“PAK, galeri sudah ditata semuanya. Itu yang di lorong, lukisan-lukisan jumbo susah kalau di ruangan. Biarkan di lorong dengan dinding tinggi. Meski harus diatasi efek sinar matahari. Bisa mempengaruhi lukisan.”
“Jadi semuanya yang bisa masuk berapa?”
“Ada 30-an lukisan. Semua berkelas. Kira-kira ratusan juta harga satu lukisan. Saya satukan dalam satu tema tertentu. Lukisan Affandi, Nasirun, Widayat, Jeihan dalam satu ruangan. Lukisan mooi Indie Willem Van der Does, Basoeki Abdullah, Adam Lai, Wakidi, Arie Smith tentang pemandangan, sawah, pantai kami satukan. Pencahayaannya juga kami atur. Itu lukisan tidak bisa dicopot karena centelannya ada penguncinya. Standar pameran.”
“Bapak lebih tahu. Itu kompetensi bapak sebagai konsultan galeri dan penyelenggara acara besar pameran lukisan. Tapi nanti suatu saat kalau mau mindah gimana?”
“Ya kira-kira jangan dipindah-pindah dulu. Sayang perusahaan bapak sudah bayar mahal konsultan kami. Ini juga perlu biaya mahal untuk biaya tiket pesawat dan akomodasi crew kami yang berjumlah 5 orang. Suatu saat kalau mau dipindah bisa. Nanti tetap saya tinggali kuncinya.”