Lukisan

CERPEN SUNARYO BROTO

“Siap. Jangan lama-lama ya. Yang sudah deal boleh transfer dan kirim, ya.”

“Ok. Nanti saya transfer.”
***
“BAGAIMANA sketsanya? Ini ada lagi banyak punya Andreas Camelia. Borongan ada 20-an Rp1 jutaan saja. Tapi di kertas folio. Sebagian kertas buram.”

“Ok, saya pilih Rusli, Popo, Walter Spies beberapa. Sudjana Kerton juga. Harga pas, ya.”

“Untuk bapak harga sahabat saja.”

“Benar ini asli?”

“Saya hanya pedagang. Tidak berani menjamin. Tapi setahu saya asli. Itu bongkaran galeri yang tutup. Ini masih banyak stok.“

“Oke. Itu saja dulu. Nanti saya transfer.”

“Siap. Paket segera meluncur.”
***
“LUKISAN repro Teras Café Van Gogh berapa?”

“Itu 3 juta karena ukuran besar di atas 1 meter.”

“Harga pasnya berapa?”

“Untuk bapak 2 juta pas.”

“Ok. Nanti saya transfer setelah lukisan sampai rumah, ya? Dikirim ke rumah teman di Yogya saja supaya gampang.”

“Iya, Pak. Lukisannya besar soalnya. Ongkos kirimnya mahal. Bapak kalau mau ada lagi yang lain?”

“Lukisan siapa?”

“Ada Arie Smith, lukisan pantai, sawah. “

“Asli?”

“Bapak juga tahu. Kalau asli itu di galeri. Itu belum tentu juga. Kalau dari kami-kami ya asli-aslian, alias repro. Banyak. Tinggal pilih. Ada harga, ada rupa….”
***
“INI ada lukisan Affandi. Murah saja Rp5 juta.”

“Lukisan Affandi kok murah? Palsu ya?”

“Nggak tahu, Pak. Saya hanya penjual. Masih banyak ini yang Affandi. Banyak yang melukis, teman-teman saya.”

“Kalau repro bilang saja repro. Tapi nama pelukisnya jangan Affandi saya mau. Jadi jelas repro.”

“Saya adanya itu. Kalau mau asli sih ada juga. Urus sertifikatnya saja sudah jutaan. Harganya di atas 100 juta. Kalau bapak mau saya carikan.”

Lihat juga...