Gula Merah, Bahan Penting di Setiap Jenis Masakan
Editor: Koko Triarko
Kebutuhan gula merah, sebut Nurhasanah, mencapai lima kilogram setiap pekan. Gula merah yang digunakan sebagai pemanis sekaligus menjadi pewarna cokelat alami. Berbagai kuliner tradisional yang diberi pemanis gula merah, menurutnya akan menambah kelezatan. Meski demikian, takaran tepat digunakan olehnya agar kuliner yang disajikan disukai pelanggan.
Produsen gula merah, Sumiati, warga Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, menyebut gula merah dibuat dari nira kelapa. Proses penyadapan nira kelapa dilakukan oleh sang suami, Ishak.
Air nira kelapa akan dimasak, adonan nira kelapa yang telah mengental dicetak memakai bumbung bambu. Pembuatan gula merah secara tradisional menghasilkan 25 hingga 30 kilogram per hari.
Menurutnya, gula merah menjadi bahan kuliner yang disukai masyarakat. Selain untuk pembuatan makanan, gula merah juga menjadi bahan baku pembuatan kecap. Dijual seharga Rp15.000 per kilogram pada level produsen, pembuatan gula merah terus dilakukan seiring peningkatan permintaan. Sepekan ia bisa memproduksi gula merah yang akan diambil pengepul untuk dijual ke pasar tradisional.
Lancarnya produksi gula merah, sebut Sumiati, mendukung usaha kuliner. Sejumlah pemilik usaha warung makan di sepanjang Jalinsum kerap memesan gula merah kepadanya minimal 10 kilogram per pekan.
Pembuatan makanan rendang daging, sayur lodeh dan berbagai kuliner tradisional memakai gula merah sebagai penyedap rasa dan menciptakan warna cokelat alami.