Dendam dari Liang Lahat

CERPEN ARIS KURNIAWAN

Sutaryono tak mampu menahan kemarahannya. Dia bertubi-tubi meninju muka Salamun sampai ayah dan saudara-saudara Salamun berdatangan menghentikan perbuatan Sutaryono dan melemparnya keluar.

Sebelum pergi dia berteriak mengancam akan membuat perhitungan dengan Salamun. Lalu dengan dada terbakar amarah dia mendatangi rumah tiga nama yang disebutkan Salamun. Namun ketiga orang itu telah kabur lebih dulu.

Malam itu Sutaryono pulang ke rumah dengan hati hangus yang tampaknya susah dipulihkan kembali. Dia merasa keluarganya telah dihina dan dipermalukan.

Dia bersumpah akan membunuh para bajingan yang telah menghancurkan masa depan Ayuning. Dendam Sutaryono belum terbalas, sampai lima belas tahun kemudian Salamun kembali ke desa sebagai ustaz yang dihormati warga.

Waktu itu Sutaryono sedang merintis usaha jadi saudagar bawang. Dia kerap bolak balik ke kota sebelah untuk urusan bawang. Sedangkan Ayuning sudah dinikahi seorang dukun sakti di Harjamukti.

Anaknya sekarang sudah remaja. Sampai saat ini Sutaryono tak tahu siapa bapak dari keponakannya di antara empat bajingan itu.

Kesibukan dan bisnis Sutaryono yang menanjak pesat berkat keuletannya ditambah jampi-jampi dukun membuat dendamnya kepada empat bajingan itu sedikit meredup. Namun kebencian di dadanya tetap terpelihara dengan baik.

“Suatu saat dendam ini harus kubalaskan,” ujar Sutaryono kepada Saripah, istrinya.

“Tidak sehat memelihara dendam, Pap,” kata Saripah.

“Jangan khotbah di depanku, Mam. Kamu tak tahu apa-apa. Kamu tak mengerti,” sahutnya.

“Sebentar lagi kamu kaya dan mereka jatuh miskin. Itu sudah cukup jadi hukuman bagi mereka,” kata Saripah. Dia membelai wajah Sutaryono yang tidak jelek-jelek amat itu.

Lihat juga...