Bappenas Gandeng UNFPA Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Reproduksi
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjalin kerja sama dengan United Nations Population Fund (UNFPA) guna memastikan akses universal terhadap informasi dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi (kespro), terutama untuk perempuan dan anak.
Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan, bahwa kedua belah pihak telah menandatangani Rencana Aksi Program Kerja Sama atau Country Programme Action Plan (CPAP) 2021-2025 senilai USD 27,5 juta atau sekitar Rp385 miliar.
“Pemerintah menyambut baik kelanjutan program kerja sama dengan UNFPA yang akan berkontribusi signifikan dalam pencapaian target prioritas nasional, khususnya terkait perempuan dan anak,” ujar Suharso usai melaksanakan penandatanganan CPAP tersebut, Jumat (29/1/2021) di Jakarta dan disiarkan secara virtual.
Suharso menegaskan, akses universal terhadap informasi dan layanan kespro sangat penting, sebagai salah satu langkah implementasi prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
“Kerja sama RI-UNFPA selama lima tahun ke depan akan berfokus pada isu-isu yang sangat sensitif namun juga sangat penting untuk menjadi perhatian seperti kesehatan ibu, Keluarga Berencana, kekerasan berbasis gender, dan dinamika kependudukan. Program kerja sama ini akan terus menghasilkan berbagai inovasi dan praktik baik untuk mendukung penyusunan kebijakan berbasis bukti yang menjadi daya ungkit dalam percepatan pencapaian target pembangunan,” jelas Suharso.
Sementara itu, Kepala Perwakilan UNFPA Indonesia, Anjali Sen menyebut, bahwa pihaknya akan membantu pemerintah Indonesia dalam mengembangkan inovasi-inovasi baru, termasuk membawa pembelajaran dari negara-negara lain.