Proses Pasturisasi Jadi Kunci Keberhasilan Budidaya Jamur Merang

Editor: Makmun Hidayat

YOGYAKARTA — Munculnya bakteri liar yang tidak diharapkan masih menjadi salah satu kendala dalam budidaya jamur merang yang sering kali ditemui para petani. Jika dibiarkan, hal itu dikhawatirkan dapat mengakibatkan berkurangnya asupan makanan bagi jamur merang, sehingga mempengaruhi tingkat produktivitas hasil panen. 

Salah seorang pembudidaya jamur merang, Manto, asal Sitimulyo, Piyungan, Bantul, menyebut untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satu kuncinya adalah dengan mengontrol suhu bubung atau kandang jamur saat proses sterilisasi atau pasturisasi. Pengaturan suhu pada proses penguapan ini dinilai sangat menentukan terhadap perkembangan bakteri liar yang tidak diharapkan.

“Karena itu saat proses sterilisasi suhu harus diatur sesuai standar yang telah ditetapkan. Yakni 30 derajat celcius pada 4 jam pertama, lalu 40 derajat Celcius selama 4 jam kedua, dan 60 derajat Celcius pada 4 jam ketiga,” ujar Manto kepada Cendana News belum lama ini.

Salah seorang pembudidaya jamur asal Piyungan, Bantul, Manto, Minggu (6/12/2020). -Foto: Jatmika H Kusmargana

Setelah proses pasturisasi atau sterilisasi, pada hari berikutnya proses penebaran bibit sudah bisa dilakukan. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan para petani adalah menunggu waktu yang tepat. Dimana saat kondisi intensitas sinar matahari telah mulai berkurang. Yakni pada saat siang menjelang sore hari.

“Ini diperlukan agar bibit tidak terkontaminasi sinar matahari dari luar,” katanya.

Selain itu, suhu ruangan bubung atau kandang jamur juga harus senantiasa dikontrol yakni pada kisaran 31-35 derajat Celcius agar proses pertumbuhan jamur merang dapat maksimal. Jika kondisi suhu tersebut terjaga, maka hasil panen jamur merang yang dihasilkan bisa maksimal baik secara kuantitas maupun kualitasnya.

Lihat juga...