Pemasaran Online, Cara Pedagang di Lampung Tambah Pendapatan
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Berkurangnya jumlah konsumen yang berbelanja ke pasar Bambu Kuning, Jalan Batu Sangkar, Tanjung Karang, Bandar Lampung, berdampak bagi sejumlah pedagang. Mereka kemudian memanfaatkan jaringan internet untuk memasarkan produknya, dan berhasil menambah omzet penjualan.
Mariani, pedagang di blok A lantai dasar pasar itu, mengaku volume penjualan menurun. Dampak pandemi Covid-19 ikut menurunkan minat masyarakat berbelanja kebutuhan sandang.
Meski penjualan secara langsung di toko (offline), ia juga melakukan pemasaran menggunakan internet (online). Pemanfaatan media sosial dilakukan untuk memperluas jangkauan konsumen. Interaksi dengan konsumen dilakukan menggunakan platform jual beli, media sosial Facebook dan Instagram. Solusi itu mendorong jumlah penjualan pakaian di toko miliknya.
Toko pakaian yang didominasi kaos, kemeja santai serta pakaian seragam sekolah tetap dikunjungi konsumen. Sebagian pakaian gamis atau busana muslim dijual olehnya menggunakan media sosial. Pelanggan bisa melakukan pemilahan corak warna, ukuran melalui foto yang dipajang di galeri media sosial.

Memanfaatkan jejaring sosial bersponsor, ia bisa menjangkau konsumen sebanyak mungkin.
“Saat ini, jejaring sosial Facebook memberi ruang bagi pelaku usaha kecil terdampak pandemi. Dengan keringanan membayar biaya iklan lebih terjangkau, namun bisa menyasar banyak konsumen, sebagian mengirim inbox atau direct message mengenai harga, dan jika cocok bisa dikirim cash on delivery,” terang Mariani, saat ditemui Cendana News, Selasa (1/12/2020).