ITRD Bisa Hindarkan Pabrik dari Kerugian

Editor: Koko Triarko

“Gamma Scan ini merupakan teknologi nuklir yang mengidentifikasi malfungsi internal struktur di dalam kolom proses dengan menggunakan sinar Gamma yang berasal dari Cobalt-60, Cesium-37 atau Scandium-46 yang merupakan hasil penemuan PSTNT Bandung,” jelas Wibisono.

Ia menganalogikan, teknologi ini layaknya orang yang sedang mengintip kandang ayam. “Di mana orang tersebut akan mampu mengetahui berapa ekor ayam yang ada di dalamnya, ada berapa telur yang ada di dalam dan apakah ada musang di dalam kandang ayam itu atau tidak,” paparnya.

Sementara Neutron Scattering merupakan teknologi nuklir yang digunakan untuk mengukur tingkat lumpur yang ada di dalam tangki penampungan.

“Mengetahui tingkat lumpur ini sangat penting. Karena berkaitan dengan kapan perawatan harus dilakukan,” ucap Wibisono.

Yang terakhir adalah Gamma Tomography, yang merupakan teknologi tercanggih, di mana sinar Gamma dipergunakan untuk mengidentifikasi malfungsi dari suatu struktur produksi dengan cara menampilkan gambar rekonstruksinya.

“Dengan hasil gambar ini, maka bisa terdeteksi kerak dalam pipa atau jika ada material asing dalam pipa. Semua diagnosa dilakukan saat produksi berjalan. Dan, ini akan menghindari potensi kerugian Rp25 miliar per hari, jika terjadi kerusakan dan pabrik harus berhenti beroperasi,” ucapnya lebih lanjut.

Wibisono menyatakan, semua teknologi berbasis nuklir ini memberikan keuntungan bagi pabrik dalam mempersiapkan spare part sebelum proses perbaikan dilakukan karena potensi kerusakan sudah diketahui, waktu bisa dihemat karena sudah mengetahui lokasi pasti kerusakan dan mengoptimalkan sumber daya manusia yang harus melakukan pengecekan kerusakan.

Lihat juga...