Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Pendukung Pendidikan di Lamsel

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Hal yang sama diungkapkan Ahmad Rizal, Ketua RT 1 Dusun Kuala Jaya, Desa Bandar Agung. Terhitung selama 30 tahun, berganti tiga kepala daerah, infrastruktur jalan masih memprihatinkan. Ia menyebut, pada masa kepemimpinan bupati Zulkifli Anwar akses jalan sempat dibangun hingga kepemimpinan bupati selanjutnya.

“Setelahnya tidak ada perhatian lagi, usulan pada kegiatan Musrembang desa, kecamatan belum terealisasi,” bebernya.

Ahmad Rizal menyebut, jalan sangat vital untuk aktivitas warga terutama siswa, guru sekolah. Sebab anak-anak usia sekolah melintas melalui jalan darat satu satunya di wilayah itu.

Saat hujan dan banjir rob akses jalan berubah menjadi sungai kecil. Imbasnya siswa sekolah tidak pernah memakai sepatu. Guru memilih memakai perahu untuk pulang dan pergi sekolah.

Janji politik saat kampanye sebut Ahmad Rizal, selalu menjadi harapan bagi warga. Namun ia menyebut, sektor infrastruktur jalan bagi peningkatan pendidikan, ekonomi paling diutamakan.

Mayoritas warga sebutnya bahkan kerap menolak secara halus bantuan saat kampanye sejumlah calon kepala daerah. Sebab bantuan bersifat temporer hanya bermanfaat untuk segelintir orang.

“Kami ingin ada kontrak politik agar setiap janji kampanye direalisasikan salah satunya infrastruktur jalan yang dibenahi,” bebernya.

Selain di pesisir timur Lamsel yang masih ada di daratan Pulau Sumatera, nun di Pulau Rimau Balak, salah satu pulau di Selat Sunda, tenaga pendidik juga mengharapkan infrastruktur dermaga.

Sudarso, S.Pd, guru yang telah mengajar selama puluhan tahun di SDN 5 Sumur mengaku, fasilitas dermaga masih rusak. Padahal fasilitas itu dimanfaatkan siswa dan guru menuju ke sekolah.

Lihat juga...