Peluang Kembali ke Zona Positif Lepas dari Resesi

Kepala BPS, Suhariyanto -Dok: CDN

Berdasarkan kelompok pengeluaran, konsumsi rumah tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), konsumsi pemerintah dan ekspor juga tumbuh positif secara kuartal pada triwulan III-2020.

Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,7 persen, PMTB tumbuh 8,45 persen, konsumsi pemerintah tumbuh 16,93 persen dan ekspor tumbuh 12,14 persen lebih baik dari triwulan II-2020.

Meski demikian, secara tahunan atau year-on-year (yoy), hanya sektor pertanian dari lapangan usaha yang mampu tumbuh positif 2,15 persen dibandingkan triwulan III-2019.

Sedangkan, pertumbuhan ekonomi dari kelompok pengeluaran banyak ditopang oleh kinerja positif dari belanja pemerintah yang tumbuh tinggi hingga 9,76 persen (yoy).

Intervensi

Menanggapi pencatatan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, realisasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik menandakan Indonesia telah melewati kondisi terburuk akibat pandemi Covid-19.

Ia menyatakan, perbaikan kinerja ekonomi yang ditandai dengan realisasi pada triwulan III-2020 minus 3,49 persen atau lebih baik dibandingkan triwulan II-2020 minus 5,32 persen, didorong oleh adanya peran stimulus fiskal.

Menurut dia, dorongan itu terlihat dari akselerasi penyerapan belanja negara sebesar 15,5 persen, yang ditopang oleh realisasi bantuan sosial dan dukungan untuk dunia usaha, terutama usaha menengah kecil.

Sri Mulyani memastikan, pemerintah akan terus mempertahankan momentum ini, termasuk dengan melakukan perbaikan penanganan Covid-19 dan menyediakan vaksin untuk mengembalikan tren konsumsi masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan perbaikan kondisi ekonomi pada triwulan III-2020 terjadi karena adanya belanja penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang optimal.

Lihat juga...