JAKARTA, Cendana News – Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap sehat sejalan dengan masih kuatnya kinerja ekspor nonmigas. Transaksi berjalan triwulan III 2022 diprakirakan kembali mencatat surplus, melanjutkan capaian pada triwulan sebelumnya, didorong oleh surplus neraca perdagangan sebesar 14,9 miliar dolar AS.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, seperti dimuat InfoPublik, Senin (24/10/2022).
Sementara itu, lanjut Erwin, tekanan dari sisi arus modal asing meningkat, terutama dalam bentuk investasi portofolio, seiring dengan tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global. Investasi portofolio diperkirakan mencatat net outflow sebesar 2,1 miliar dolar AS pada triwulan III.
Erwin menambahkan, posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2022 tercatat sebesar 130,8 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Di tengah ketidakpastian di pasar keuangan global yang diprakirakan masih tinggi, kinerja NPI pada 2022 diprakirakan akan tetap terjaga dengan surplus transaksi berjalan dalam kisaran 0,4 – 1,2 persen dari PDB dan kinerja neraca transaksi modal dan finansial yang tetap baik terutama dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA),” kata Erwin.
Menurutnya, kinerja NPI pada 2023 diprakirakan tetap baik, ditopang oleh transaksi berjalan dan neraca transaksi modal dan finansial yang tetap solid, di tengah risiko berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.