Mengenal Ritual Adat Petani Garam di Sikka
Editor: Koko Triarko
Salah seorang pemasak garam, Anastasia Puken, mengatakan dengan ritual Hogor Hini segala keributan dan saling memusuhi yang terjadi antarkeluarga dan tetangga yang selama ini terjadi, bisa cair dan semua bisa saling memaafkan.
Anastasia menyebutkan, biasanya ritual dimulai sekitar pukul 16.00 WITA, segala perlengkapan berupa daging ayam, nasi putih, tembakau, sirih pinang, telur ayam, nasi kuning, minyak kelapa, kayu dan daun untuk mengoleskan minyak kelapa ditaruh di Lida (nampan dari anyaman daun lontar ), yang dipegang seorang lelaki.
“Sementara seorang lelaki lainnya memegang karung berisi nanas, kelapa muda dan arak (Moke). Setelah ketua adat mengecek segala perlengkapan, ritual dimulai dari pondok memasak garam di samping rumah ketua adat,” terangnya.
Anastasia mengaku, ritual adat ini biasanya dilaksanakan dua hari menjelang hari raya Natal, sehingga sebagai umat beragama Katolik ini menjadi momentum bagi warga untuk saling memaafkan dan bergembira menyambut hari raya Natal.