Lampung Alami Surplus Telur Ayam Hingga 200 Ton per-Bulan
BANDARLAMPUNG – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Lampung mencatat, produksi telur ayam di Lampung mengalami surplus. Bahkan jumlahnya mencapai 200 ton per-bulan.
“Untuk sektor peternakan, dari produk unggulan salah satunya telur ayam kita mengalami surplus sebanyak 200 ton per-bulan,” ujar Kepala DPKH Provinsi Lampung, Lili Mawarti, Kamis (26/11/2020).
Surplus produksi telur ayam di Lampung, tidak hanya terjadi pada November. Namun telah terjadi setiap bulan. Sehingga diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat akan protein hewani. “Kita surplus telur setiap bulan berkisar 200 ton, dan dengan adanya produksi yang melimpah, menjadikan harga di pasaran dapat dijangkau oleh masyarakat untuk pemenuhan protein hewani selama pandemi COVID-19 berlangsung,” tandasnya.
Untuk menjaga produktivitas komoditas telur, pembinaan dan penanganan kesehatan hewan, pada masa produksi terus dipantau secara terus-menerus. “Ketahanan pangan juga menyangkut sektor peternakan, sehingga kita akan jaga terus surplus telur ini, dan yang terutama bagi semua peternakan diharapkan memiliki sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) level I agar produk telur dapat di ekspor,” jelasnya.
Ia mengatakan, surplus produksi telur di Lampung ini juga dapat menjadi salah satu potensi, bagi sektor peternakan di Lampung untuk masuk dalam pasar ekspor. “Produksi telur selain diharapkan dapat membantu konsumsi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 juga berpotensi ke pasar ekspor salah satunya ke Timur Tengah dan Malaysia,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi telur ayam petelur di Lampung per-tahun terus mengalami kenaikan. Di 2017 produksi telur ayam Lampung 70.111 ton, lalu di 2018 ada sebanyak 113.298 ton dan 2019 mencapai 130.824 ton. (Ant)