Jaga Toilet Umum, Penuhi Kebutuhan Kuliah Anak

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Menjadi penjaga dan pengelola toilet umum (WC) merupakan sebuah pekerjaan yang jarang ditekuni banyak orang khususnya di perkotaan, termasuk di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pekerjaan yang selalu bergumul dengan kotoran manusia dan bau menyengat ini rupanya tidak membuat seorang ibu rumah tangga putus asa. Apalagi toilet ini berada di tempat umum dan terbuka.

“Menjadi penjaga dan pengelola toilet umum apalagi di pasar tradisional yang besar lebih banyak sukanya,” kata Wilhelmina Wilda, penjaga toilet umum di Pasar Alok, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui Cendana News, Selasa (3/11/2020).

Isabela sapaannya mengaku, hampir setiap pagi dirinya harus membersihkan kotoran manusia di lobang kloset dan juga menyiram serta membersihkan lantai ruangan toilet maupun ruangan di bagian luar.

Ia mengatakan, hal ini terjadi karena malam harinya toilet yang ada di pasar tradisional terbesar di Kota Maumere ini selalu dipergunakan oleh orang yang mabuk dan orang tidak waras yang kadang berkeliaran di pasar.

“Saya setiap pagi harus menyiram dan membersihkan kloset serta semua ruangan karena bau pesing yang menyengat. Ada yang membuang hajat di kloset dan tidak menyiramnya,” ungkapnya.

Menurut Isabela, sejak tahun 2017 dirinya bertugas menjaga toilet dan diwajibkan sebulan menyetor Rp5 juta, namun dalam perjalanan pasar semakin sepi dan merebak wabah Corona. Setoran turun menjadi Rp3 juta per bulan.

Dirinya pun mendapatkan kelebihan uang apabila jumlah pemasukan yang diterima melebihi angka setoran tersebut sehingga ia berusaha memberikan pelayanan terbaik dengan selalu membersihkan toilet.

Lihat juga...