‘Jogo Santri’ Saling Menjaga Kesehatan di Tengah Pandemi
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Pagi hari setelah salat Subuh dan mengaji, para santri wajib melakukan aktivitas olahraga sambil berjemur. Berbagai fasilitas olahraga juga tersedia, mulai dari lapangan badminton, tenis meja, voli hingga senam.
Setelah itu, para santri mengikuti pembelajaran daring dari sekolahnya masing-masing. Untuk santri putra bisa dilaksanakan di lingkungan masjid yang sudah dilengkapi wifi dan santriwati di ruang perpustakaan.
Hingga azan Zuhur berkumandang, mereka menggelar salat berjamaah kembali. Jeda waktu usai kegiatan mengaji, dimanfaatkan para santri untuk berkegiatan sesuai dengan minatnya, ada yang bercocok tanam, beternak dan ada juga yang aktif mengelola koperasi.
Gugus Tugas Santri
Sekilas tampak sosok perempuan tengah memberikan pengarahan pada para santri. Ia memberikan instruksi untuk melakukan pengecekan stok hand sanitizer pada tiap-tiap kamar santri, kemudian pengukuran suhu tubuh dan memaparkan jadwal penyemprotan disinfektan pada lingkungan pesantren.
dr. Zumrotin Hasnawati merupakan ketua tim gugus tugas pesantren. Putri bungsu dari pemilik pondok pesantren ini menjelaskan, tim gugus tugas sudah lama terbentuk di Pondok Pesantren Darussalam, bahkan sebelum ada instruksi pembentukan dari pemerintah.
Sebagai seorang dokter, Hasna, sapaan akrabnya, sudah mengetahui informasi pandemi Covid-19 lebih awal. Berbagai langkah antisipasi langsung ia susun dan terapkan di lingkungan pesantren.
“Sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia, kita sudah bentuk gugus tugas pesantren, kebetulan di sini banyak anak coas atau asisten dokter, perawat serta mahasiswa jurusan kesehatan dan farmasi, sehingga minimal sudah paham tentang pengecekan kesehatan,” jelasnya.