Petani di Lamsel Terpaksa Panen Dini Akibat Wereng

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sebagian petani di Lampung Selatan terpaksa melakukan panen dini akibat seragan hama wereng. Meski merugi, langkah ini dilakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar akibat serangan wereng yang bisa merusak semua tanaman padi dalam waktu cepat.

Suwarna, petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, menyebut akibat hama wereng tanaman padi varietas Ciherang dan IR 64 miliknya sebagian dipanen u sepekan sebelum waktunya.

“Panen dini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Sebab, imbas hama wereng, batang, daun dan bulir padi seperti terbakar. Layu dan ambruk pada tanaman dan merembet ke petak sawah yang masih sehat. Petani yang melakukan pemanenan dini menggunakan alat dos untuk mempercepat perontokan padi,” kata  Suwarna, saat ditemui Cendana News, Senin (28/9/2020).

Suwarna, petani di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, melakukan panen lebih awal hindari kerugian, Senin (28/9/2020). -Foto: Henk Widi

Pada kondisi normal, Suwarna memanen padi saat bulir telah menguning merata. Namun, imbas wereng meski belum merata dilakukan pemanenan memakai mesin dos. Tingkat kehilangan bulir padi yang belum tua mencapai 30 persen. Bulir padi yang kosong, hijau belum berisi terbuang karena tidak ikut terbawa oleh mesin. Kerugian dipastikan mencapai ratusan kilogram.

“Panen dini tanaman padi dominan dilakukan petani meski kualitas gabah kering panen menurun, namun daripada merugi lebih banyak karena bulir padi bisa rontok dan susah dipanen, kami lakukan pemanenan sistem dos,” paparnya.

Lihat juga...